Pagi hari merupakan saat yang tepat untuk memulai aktivitas yang bernuansa penuh udara segar di sertai pemandangan yang indah , itulah yang ada di benak kami . Pagi itu kami berencana untuk hunting photo di daerah cimahi karena udara paginya sangat sejuk disertai pemandangan yang menarik perhatian kami . akhirnya kami tiba di salah satu tempat (ya kurang lebih seperti padang ilalang ) cukup menarik perhatian karena cahaya matahari sangat mendominasi area tersebut. (kami mendapatkan beberapa picture disana)
Setelah beberapa saat , kami pun beranjak pergi untuk mencari pemandangan yg lebih menarik, baru beberapa saat kami melangkah ternyata ada seorang ibu” yang berjalan perlahan dengan wajah letih lesu membawa sebuah sapu tangan di tangan kanannya.
Ia pun berhenti dan bertanya kepada salah satu dari kami :
Ibu : De km teh tau ga ya daerah ciberem ?? (Dengan letih lesu bertanya dengan bahasa sunda walaupun saya sedikit kurang mengerti)
K : ciberem? Aduh maaf ibu saya ga tau .ibu dari mana ?
Ibu : ibu teh jalan dari pagi mau ke ciberem , ga punya ongkos , bapak sedang sakit :’( (dengan letih lesunya ibu itu berakta dan terus berjalan)
R: ibu kenapa? Ibu ada ongkos ?
Ibu : ibu teh jalan dari pagi mau ke ciberem , ga punya ongkos , bapak sedang sakit (sambil menunjukan saputangan yg kusam dengan KTP didalamnya)
R: itu apa bu ? dan untuk apa?
Ibu : dengan pelan ibu itu berkata dengan bahasa sunda (bapak sedang sakit sambil menangis ) *mungkin ibu itu ingin menuju ke suatu tempat yg alamatnya ada di KTP tersebut .
*akhirnya saya berfikir untuk memberika uang kepada ibu itu karena prihatiin dengan keadaannya (ibu itu sedang berhenti sejenak kelelahan)
R: ibu ini ada sedikit rezeki semoga bisa membantu ibu ke ciberem ya dan bapak cepat sembuh (sambil memberikan sejumlah uang) mari saya antar naik angkot bu J
Ibu : subahanallah terima kasih ya de :’( sambil menangis mengucap syukur ) semoga allah membalas kebaikan adik , di beri kemudahan belajarnya dan rezekinya (kurang lebih ia berkata seperti itu dengan bahasa sunda) sungguh ironis mendengar kata” ibu itu di tengah” kesusahannya *
R : amin ya allah , terima kasih ibu *ibu sudah makan? Ibu tinggal dimana?
IBU : Belum de L ibu berjalan dari pagi dari sana (menunjuk arah yg sangat jauh) baju ini juga di kasih sama orang 2 hari lalu, ibu tinggal sama juragan , ibu pekerja sawah yg penting halal de (Sambil menangis lg ia mengusap air matanya) ibu engga punya anak bapak sedang sakit L
R: ibu nanti uangnya kalo di belikan makanan ya bu , berdoa aja sama allah, insyallah allah akan membantu ibu (Dengan penuh rasa prihatin mata saya berkaca” )
Ibu: Terima kasih ya de , sampai sini saja.
Akhirnya ibu itu menaiki angkot dengan perlahan ke arah cimndi (dengan wajah yang lesu )
BAYANGKAN DI TENGAH KESUSAHANNYA IBU ITU MASIH MEGUCAPKAN RASA SYUKURNYA *SUNGGUH MENYENTUH (apa kah ini yg di sebut akhir zaman ?? yang kaya makin kaya , yang miskin makin miskin dan sengsara??)
Kami pun tersentuh hatinya dengan kejadian ini , tidak semua orang di dunia ini memiliki keberuntungan yang sama seperti kita teman ? Lihatlah ibu itu terus berjalan walaupun tidak memiliki apapun yg dia miliki hanyalah keyakinan bahwa tuhan akan memberikan salan untuknya.
Marilah kita bersyukur karena masih sangat banyak orang yang lebih menderita di bandingkan kita.
*Ini bukan sebuah karangan semata ini merupakan kisah nyata
0 komentar:
Posting Komentar